Akibat diterjang badai gelombang laut, kecelakaan terjadi.Sebuah Kapal Motor Penumpang (KMP) bernama Angling Dharmo yang tengah dimuati 15 awak kapal (ABK), yang hendak berlayar menuju Bali, tiba-tiba pecah dan karam, Hampir empat jam lamanya, belasan ABK itu terapung-apung di tengah laut dengan hanya berbekal benda seadanya.
Beruntung, sebelum 15 orang ABK itu tenggelam, sejumlah anggota tim Search and Rescue (SAR) dan Senkom Mitra Polri tiba di lokasi. Upaya penyelamatan dilakukan secara mendadak, setelah mendengar ada teriakan Save Our Soul (SOS), melalui radio komunikasi dari tengah laut. Sejumlah anggota tim SAR Senkom pun langsung terjun ke titik lokasi kecelakaan. Mereka juga tak dibekali alat pelampung, tapi pengalaman dan kematangan sebagai anggota SAR menjadikan mereka tak gentar dengan peralatan yang apa adanya, seperti potongan bamboo atau buah kelapa.
Setelah berjuang keras, seluruh ABK akhirnya berhasil diselamatkan. Sejumlah korban langsung diberi pertolongan medis dilarikan ke rumah sakit terdekat. Suara sirine ambulan yang mengangkut para korban kecelakaan terus membahana diseantero lokasi. Upaya evakuasi penyelamatan kecelakaan laut pun berakhir. Sontak, aplaus panjang berdatangan dari anggota tim SAR dari Senkom Mitra Polri dan 15 ABK mengembalikan suasana duka menjadi gembira.
Hal tersebut adalah sebuah gambaran ketika digelar kegiatan simulasi penyelamatan penumpang kapal laut yang sedang tenggelam. Saat pembukaan latihan dasar (Latsarnas) Penanggulangan Bencana, di kawasan wisata Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo, Jawa Timur, (18-24/April). Kegiatan tersebut diselenggarakan Senkom Mitra Polri, Badan Penaggulangan Bencana Nasional (BNPB), dan Badan SAR Nasional (Basarnas). Sedikitnya, terdapat 450 peserta yang ikut serta dalam pelatihan tersebut. Peserta berasal dari 33 propinsi, yang terdiri dari anggota Senkom, Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI), Gema Masyarakat Trikora, dan Gema Kasgoro.
Selain jajaran Senkom, pembukaan Latsarnas Penanggulangan Bencana juga dihadiri sejumlah elemen Tim SAR. Tampak pula, Kasat Brimob Polda Jatim Kombes Pol Restu MB, dan jajaran Muspida Situbondo serta Muspika setempat. “Kegiatan seperti ini sangat diperlukan, untuk mengasah kemampuan anggota Tim SAR. Termasuk teknik mengapung tanpa alat bantu,” kata Ketua Umum Senkom Mitra Polri, HM Sirot usai membuka Latsar.
HM Sirot SH,SIP menambahkan, kawasan wisata Pasir Putih cukup strategis untuk dijadikan lokasi latihan penanggulangan bencana. Sebab, memiliki karakteristik alam laut dan pengunungan yang sangat bagus. Termasuk, lokasi pantai yang dikelilingi kawasan perbukitan disamping dekat dengan jalan raya. Menurut dia, pelatihan kali ini bertujuan agar semua anggota Senkom Mitra Polri bisa memiliki kemampuan dan keahlian menolong korban kecelakaan dan bencana alam sesuai dengan prosedur tetap (protap). Sehingga, semua anggota bisa melakukan upaya evakuasi dan penyelamatan dengan benar. “Jangan sampai, korban justru semakin sakit atau bahkan mati saat kita tolong. Rekrutmen peserta juga cukup selektif. Termasuk harus bebas dari narkoba,”
SUMBER : wartamerdeka.com